Pada senin 20/06/2022 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ITB Ahmad Dahlan Jakarta kembali mengadakan Seminar Nasional bertajuk Dialog Kepemudaan yang mengusung Tema "Peran Pemuda Dalam Membangun Peradaban Bangsa Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045".
Acara Dialog Kepemudaan tersebut dihadiri dengan narasumber utama AKBP. Mayndra Eka Wardhana, S.H. , S.Ik., M.Hum., M.Kp selaku Kasubdit Kontra Naratif Direktorat Pencegahan Densus 88 AntiTeror Polri dan juga oleh Ayahanda Sarli Amri S.Pdi., M.A yang mewakili Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta Ayahanda Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M yang waktu itu berhalangan hadir karena adanya rapat di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sambutan pengantar yang disampaikan oleh ketua bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik IMM ITB Ahmad Dahlan Immawan Namsianto Wakhid mengatakan bahwasanya dengan adanya dialog ini adalah bentuk pemenuhan dalam kebutuhan kader IMM dan pemuda saat ini. Beliau juga mengatakan "Sejatinya Pemuda adalah warisan bangsa ini sebab representasi bangsa yang akan datang adalah pemuda saat ini, maka harus adanya pemahaman serta pengalaman yang mengacu potensi kemajuan bangsa di tengah - tengah kalangan kaum muda".
Tak hanya itu Ketua Biro PPIK, Marketing dan Kemahasiswaan Bapak Sarli Amri, M.A yang juga sebagai pemantik beliau menyampaikan bahwasan-nya pemuda hari ini adalah penentu Indonesia yang akan datang maka dari itu sebagai pemuda harus sadar dan mempersiapkan diri untuk menjawab tantangan tersebut dan dalam penyampainnya juga beliau megatakan bahwa "Sejatinya pemuda adalah calon pemimpin dimasa depan. Jangan terpengaruh oleh paham berkedok agama".
AKBP Mayndra Eka Wardana sebagai pemantik acara tersebut juga menyampaikan tentang pentingnya kesadaran dalam bernegara di ruang lingkup pemuda dan beliau juga menegaskan agar pemuda atau mahasiswa tidak gampang terhasut berita yang mengandung unsur radikalisme agama khusyusnya. Dalam singgungannya beliau mengemukakan "Tantangan sebagai pemuda saat ini adalah menangkal adanya paham radikal yang anti ideologi pancasila dan terindikasi sudah masuk ditengah-tengah masyarakat saat ini karena sejatinya Pancasila bukan tandingan atau ajang perbandingan agama, melainkan hanya sebagai tata tertib berbangsa dan bernegara".
Lanjut dengan Alfa Ruliandi sebagai moderator dalam kegiatan tersebut yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa menyampaikan bahwa "Kita hidup di bumi Pancasila dengan bentuk NKRI serta berasaskan demokrasi. Jangan bikin ulah di NKRI, tak Terima Pancasila maka jangan hidup di Indonesia. Demi tercapainya Indonesia Emas 2045 maka harus dimulai dari pemuda yang cerdas dan Anti Radikal serta junjung tinggi nilai pancasila".
Sebagai penerus generasi bangsa ini tentunya harus menjadi pionir dalam kebangsaan dan bernegara yang sehat. Tentu ini akan menjadi bahan dan ilmu kita sebagai pemuda khususnya kader IMM dan pemuda harus menerapkan prinsip berbangsa dan bernegara yang benar demi terwujudnya Indonesia Emas 2045.